Structourism

Structourism, adalah kelakukan iseng masuk laboratorium kampus orang tanpa bilang-bilang. Kebiasaan ini sering dilakukan penulis kalau udah bosen dengan kampus sendiri. Jadi hari itu iseng mau beribadah di gedung lima fakultas teknik. Karena kalau ke gedung lima langsung lewat jalan yang disediakan itu terlalu mainstream, maka dari itu lebih memilih muter-muter dulu lewat kampus Arsitek. :D
 

 


Read More

Kuala Lumpur Short Day Trip

Sebenarnya ini udah tahun lalu, tapi belum sempet mau share. Pergi ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi terkadang memberi sensasi berbeda saat berangkat.  Kebetulan sekali saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke negara serumpun beda tujuan *beda nasib juga* yaitu Malaysia. Jujur aja, pas denger kata malaysia dan kuala lumpur rasanya biasa-biasa aja tapi karena itu kunjungan gratis alias dibayarin , yaa let’s enjoy it 
Saya berangkat dari Indonesia via ahmad yani airport semarang menggunakan penerbangan kelas super ekonomi AIR ASIA dengan waktu tempuh 2 jam dengan ketinggian jelajah 25000 kaki *sok tau mode: on*. Ahmad Yani Airport bisa dibilang ketinggalan jaman kalau dibandingkan dengan airport kota-kota besar di Indonesia. Minim infrastructure dan fasilitas penunjang khususnya buat international departure + waiting room, alhasil kalau udah datangnya mepet, itu waiting room nggak sengaja berubah menjadi standing room *nunggu sambil berdiri*.
Di pesawat dua jam tanpa apa-apa bagaikan masuk kuliah 3 sks tapi gak ngerti apa-apa. Jadi kalau naik pesawat super ekonomi beginian, mendingan malamnya begadang main kartu atau nonton film sampai mata bengkak, ntar dipesawat tinggal molor mimpiin pramugarinya.
Sampai di LCCT-KLIA langsung dijemput panitia acara untuk ditempatkan ke Asrama UKM di Bangi. Seperti yang diduga, suasana KL mirip Indonesia *ya iyalah*. Sebelum menuju ke Bangi, selangor kami singgah sejenak di masjid KLIA untuk sholat jumat.  Perjalanan menuju Bangi dari KLIA sekitar 45 menit, yah cukup lah buat lanjut tidur.
Sesampainya di Kampus UKM Bangi Selangor, saya diantarkan ke kolej pendeta Za'Ba kalau nggak salah namanya. Fasilitas di asramanya masih terbilang biasa tapi ya lumayan buat ditinggalin beberapa hari. Acara yang diselenggarakan diadakan di FKAB (Fakulti Kejuruteraan dan Alam Bina) selama 3 hari. Biaya hidup di kampus ini tidak mahal ternyata, air mineral 600 ml bisa didapatkan dengan harag RM 0.9 (IDR 2700), satu kali makan sekitar RM 3 - 5 dan makananya satu rasa dengan yang di Indonesia, jadi nggak perlu takut kalau tidak sesuai selera.
Masuk ke Inti Cerita tentang Short Trip di KL. Setelah 3 hari di Bangi selangor ini saatnya ngebolang keliling KL. Dari kolej pendeta za'ba kita bisa naik bus UKM menuju stasiun UKM untuk menaiki KTM alias komuter. Harga KTM menuju ke KL sentral yaitu sekitar RM 3.3 menempuh waktu 40 menit. KTM menuju KL sentral sangat lenggang penumpang, beda dengan KRL/KRD dari Deopk ke Jakarta dan KTM ini  bersih seolah kereta baru.

KL Sentral merupakan stasiun kereta api terbesar di Asia Tenggara. Desainnya sangat modern, bersih, dan nyaman. KL sentral merupakan pusat dari transportasi umum yang lazim digunakan masyarakat Kuala Lumpur, seperti KTM, LRT, Airport Shuttle dan ada stasiun Monorail dekat dengan KL sentral. Sangat Recomended bagi pelancong yang datang ke KL untuk mencari penginapan didekat KL sentral. Di KL tidak usah takut nyasar, karena semua petunjuk jalan telah terpasang sangat jelas semisal mau tanya pun direkomendasikan pakai bahasa inggris karena  lebih pusing dengerin mereka pakai bahasa melayu. 
Sesampainya di KL, kami langsung berjalan menuju daerah thambipilay *klo gak salah tulis* tempat penginapan yang kami pesan dari jauh hari. Dengan muka sok tau akhirnya kita jalan-jalan keliling Thambipilay atau daerah brickfield dan lebih dikenal sebagai little india atau kampung india. Keliling daerah ini serasa anda berada di India beneran *semacam sudah pernah ke India* banyak muka-muka replica Shahrukhkahn dan Kajol bertebaran di pinggir jalan. Yang jelas menambah semangat buat explore kota seharian penuh. Selang 1 jam kami muter-muterin itu daerah, akhirnya kami menemukan hostelnya, yaitu Pods The Backpackers Home , Sangat recomended nih hotel buat yang baru pertama ke KL. Letaknya sangat strategis, yaitu didekat stasiun monorail dan KL sentral, jadi kalau mau muter-muter kota sangat terjangkau secara tenaga. 

Karena pas pesen hostel harganya murah, kami sempet takut kalau hostelnya kurang begitu bagus. Sesampainya di sana saya pribadi kaget. Hostelnya memang gak punya perabot mahal, tapi cara mereka mendesin interior hostelnya boleh diberi 2 thumbs up! bisa dicontoh kalau besok punya rumah sendiri. Kalau penasaran monggo boleh coba nginep di Pod. 

Yang pertama dikunjungi adalah Suria-KLCCl. Dengan muka semangat kami jalan ke KL sentral membeli tiket LRT menuju KLCC. Secara pribadi masih kagum dengan tata kotanya kuala lumpur yang begitu rapi dan bersih dimana-mana. Sampai di KLCC kami jalan-jalan sebentar di Suria Mall. Serasa nggak ada yang dibeli gara-gara barangnya mahal-mahal akhirnya kami keluar untuk melihat twin tower-nya Malaysia. Kesan pertamanya biasa aja, tu tempat gak ada apa-apanya, paling juga tempat orang-orang foto, alhasil ikut-ikutan foto dari pada gak ada kerjaan. Yah lumayan buat koleksi foto didepan twin tower, belum tentu besok-besok bisa kesini lagi. Gara-gara suka liatin tata kotanya KL, kami menyempatkan jalan kaki sekitaran KLCC sekalian menuju ke stasiun Monorail. 

Yang kedua dikunjungi adalah Bukit Bintang. Bukit bintang merupakan kompleks Mall di malaysia dan merupakan orchard roadnya kuala lumpur. Mallnya banyak banget sampe tumpeh-tumpeh jadi kami putuskan untuk masuk salah satu mall aja, toh ya juga gak bakal beli banyak barang. Di bukit bintang kita masuk ke Berjaya Times Square. Selain menjual berbagai macam barang yang tipikal seperti mall-mall di Jakarta, mall berlantai 10 ini juga menyediakan taman bermain indoor seperti Trans Studio Mall. Taman indoor nya terbagi dua yaitu untuk remaja dan untuk anak-anak, masing-masing dipisahkan oleh beberapa lantai gedung. Cuma sayangnya kami gak sempet nyobain wahana gara-gara sibuk puter-puter nggak jelas di Mall. Ya sudah laahhh.

Yang ketiga kami jajal adalah pasar seni. Setelah melihat hal-hal standar di KLCC dan Berjaya time square, akhirnya sampai ditempat yang bener-bener sesuai harapan. Di pasar seni banyak dijual hasil-hasil kerajinan khas Malaysia, mulai dari batik, songket dll yang pastinya dengan corak Malaysia sendiri. Tidak hanya baju-baju, tetapi juga souvenir unik dan lucu khas malaysia. Saya sendiri lebih betah berjam-jam disini dari pada keliling KLCC + Berjaya time Square. Pokonya kalau mau cari oleh-oleh khas Malaysia mungkin pasar seni boleh jadi salah satu pilihan tujuan berbelanja. Selain murah juga banyak macamnya. :D

And The Last but not Least, kita menghujamkan kaki ke Petaling Street. Jalan Petaling merupakan pusat jualan warga Cina (Chinatown) Kuala Lumpur. hampir mirip pasar seni, tapi pasr disini lebih murah dan beberapa sudut ada tempat makan yang menjual makanan china *nggak jauh beda sama indonesia*. Disepanjang jalan ini banyak bangunan kuno seperti Lee Rubber building, Kwong Siew Association, Sri Maha Mariammam Temple, the Old High Street Police Station, the Old Victoria institution, the Old Post Office, the Police Sikh Temple, Chan See Shu Yeun Association dan di ujung jalan ini akan ada banyak pedagang makanan kaki lima. Lebih suka liat gedung-gedung kunonya daripada pasarnya. Kalau hobi photo-photo bisa tuh ngeceng sambil main instagram di deket sini. :D.

Itu so far, sharing jalan-jalan satu hari ke KL. Kesimpulannya adalah, KL itu: 
1).Rapi Membahana. Aku suka penataan kotanya dan hiasan di tiap sudut jalan.
2).Traveler Friendly, gak hanya orangnya yang ramah tetapi kotanya yang ramah sama pendatang (gak bakal nyasar).
3).Transportasinya nyaman dan aman.
suatu saat mungkin harus nyoba kesana lagi buat ngeksplore yang belum didatangi. Mungkin itu dulu review singkat jalan-jalannya, semoga bisa sharing lagi untuk tempat-tempat lainnya. See you!!!!

Read More

Berdamai Dengan Kenyataan itu...

Asslamualikum, Selamat Pagi dan salam sejahterah untuk semua.
ini cerita beberapa hari yang lalu tentang seseorang yang sulit berdamai dengan kenyataan. sebenarnya sudah sejak lama sadar  seperti apa tipikal orang-orang disekitar saya. bukan maksudnya mau tau urusan orang, tapi setidaknya jeli menilai kepribadian seseorang nantinya dapat menjadi acuan seperti apa nantinya kita harus berperilaku terhadap orang-orang tertentu disekeliling kita. 
Nah, balik lagi ya ke topik utama. Seringkali saya melihat perangai seseorang yang melebih-lebihkan hidupnya dari kehidupan sebenarnya atau mereplika diri. permasalahan utamanya adalah saat ia melebih-lebihkan akan ada sesuatu yang terselip diperkataannya yaitu dusta. Berbohong adalah kebiasaan orang munafik. Orang munafik akan selalu menampakkan sesuatu yang menyelisihi apa yang ada dalam benaknya, di antaranya adalah dengan berbohong. hal ini lah yang saya katakan sebagai mereplika diri sendiri hanya agar dipandang lebih dimata orang lain.
Jauh berkata bukan berniat untuk menjelekan seseorang atau bahkan membenci, namun lebih merasa kasihan saja melihat tingkah demikian. Kenapa seperti itu? Iya, mari kita pandang dari motif dibalik perilaku yang demikian. Dasar utama perilaku tersebut adalah ingin dianggap lebih atau baik dihadapan orang lain dengan kesempurnaan yang diciptakannya sendiri. Takut dipandang biasa-biasa saja. Sehingga sering kali akan memanipulasi apa yang dialaminya, apa yang didapatkannya, apa yang dilihatnya, apa yang dipunyainya dan segala sesuatunya. Sekali lagi bukan berniat menyalahkan dan sok suci, tapi melihatnya merasa kasihan saja. Apalagi kalau kita tau dan orang tau apa yang sebenarnya terjadi terhadapnya. Orang – orang yang demikian tidaklah mensyukuri apa yang talah menjadi takdir dan garis hidupnya. Dengan tidak mensyukuri hal tersebut maka akan berkurang lah rasa bahagia dalam mejalaninya. Kasihannya lagi adalah untuk membuat merasa baik mereka harus berdusta. Kebahagian yang seperti ini ialah kebahagian palsu sama palsunya dengan replika hidupnya.
Tapi setidaknya saya mendapatkan pengajaran yang baik dari hal ini untuk dapat hidup lebih baik dan mensyukuri apa yang didapat. Berdamai dengan kenyataan tidaklah sulit, asal kita menghilangkan presepsi bahwa memiliki hidup biasa dan sederhana atau bahkan kekurangan adalah hal buruk dimata orang. Karna saya *gak tau kalau orang lain* memandang derajat seseorang bukan dari apa yang dia miliki tapi seperti apa dia hidup dan pencapaian seperti apa yang ia dapatkan. Sekali lagi mohon maaf bagi yang tersinggung, tetapi ini murni tidak bermaksud jahat.

Live well and happiliy. 
Read More

Intermezzo!!!


you are insisted to answer “What is life all about?”
That is my greatest question in a moment. While typing these words, i am reading an article of one of the greatest writer (for me actually) who talks many on life. All of those questions are answered specifically by different person entities. The meaning of life is in the philosophical conceptions. The one who makes me attracted is the remark from enlightenment philosophy perspective. Generally speaking, they considers individual liberty to be the most important goal, because only through ensured liberty are the other inherent rights protected.
I am the one who feel really confuse with the question. Not because of my disinterest, nor my ignorance toward my life. It is more likely  that i am the one who have no specific purpose of life. (hahahaha). I am the person that coming with a complicated plans but easily destroy them XD. I have no strong parameters to define it. The only thing that I’ve done in my entire age was doing it perfectly but it is not perfect actually o_o”. The main purposes are hoping someday that I can make more money, have more success, be more attractive, and hopefully be happier in some distant future. I think the meaning of life is what ever meaning we give it literally that feels right to us. There’s a blank canvas and you are the artist of your life, and you are free to draw any picture that pleases you and change it at any time. The purpose of life is do what you make alive and if you don’t do it, you die.
So, what makes you come alive?
Read More

Green cycle

Read More

ECOdays ad.


Read More